Rumah Koran KBA Kanreapia Sampaikan Akkammisi di Cop 28 Dubai
Dubai — Tidak banyak pemuda memiliki kemampuan, juga kemauan untuk peduli dan menunjukkan keseriusannya dalam membangun daerahnya, mungkin saja ada, tapi hanya sebatas harapan atau cita-cita semata.
Berbeda dengan Jamaluddin Abu,
seorang akademisi yang menyandang gelar Strata Dua (S2) Magister Manajemen, dan
saat ini meneruskan pendidikannya di tingkat S3, untuk meraih gelar doktor.
Setelah mampu menyelesaikan
pendidikan S2 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Kota Makassar Sulawesi
Selatan (Sulsel), Jamaluddin Abu memilih pulang kampung untuk membangun
daerahnya, sehingga mendapat julukan sarjana pulang kampung.
Dengan ilmu pengetahuan yang
didapatkan di bangku kuliah, Jamaluddin Abu kemudian menggagas dan mendirikan
rumah koran sebagai wadah pendidikan bagi para petani yang putus sekolah untuk
bisa kembali belajar menulis dan membaca.
Tidak hanya itu, Jamaluddin
kemudian menyatukan atara pendidikan baca tulis dan pertanian. Selain itu, juga
melakukan kegiatan peduli lingkungan, dengan aktif membersihkan sungai-sungai
yang di desanya.
Dengan tekad dan kemauannya untuk
membangun daerah, dan mengharumkan tanah kelahrinnya sukses diwujudkan,
sehingga piagam dan penghargaan dari berbagai lembaga negara, organisasi dan
perusahaan swasta telah diraihnya.
Keberhasilan pemuda Desa
Kanreapia Gowa ini, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
yang juga didukung oleh Astra, kini Jamaluddin Abu mendapat kesempatan yang
luar biasa, menjadi narasumber di kanca internasional untuk memaparkan aksi
Iklim di Dubai dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Persatuan Bangsa Bangsa
(PBB) Cop 28 Uni Emirat Arab.
Konferensi Perubahan Iklim PBB
2023 atau Konferensi Para Pihak UNFCCC ini di kenal sebagai COP28, yang
merupakan konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-28 yang
diselenggarakan pada tanggal 30 November hingga 12 Desember 2023 di Expo City,
Dubai, Uni Emirat Arab. Kegiatan tersebut di hadiri kurang lebih 200 kepala
negara.
” Konferensi Perubahan Iklim PBB
atau COP 28 diadakan setiap tahun, dan merupakan satu-satunya forum pengambilan
keputusan multilateral di dunia mengenai perubahan iklim dengan keanggotaan
hampir seluruh negara di dunia,” kata Jamaluddin Abu melalui sambungan Video
Call WhatshApp langsung dari Dubai. Sabtu, 9 Desember 2023.
” Sederhananya, COP adalah tempat
dunia berkumpul untuk menyepakati cara-cara mengatasi krisis iklim, seperti
membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius, membantu komunitas
rentan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim, dan mencapai net-zero.
emisi pada tahun 2050,” sambung Jamaluddin Abu.
Jamaluddin menjelaskan bahwa
Tahun 2023 di COP 28, Paviliun Indonesia mengangkat tema “Indonesia’s Climate
Actions, Inspiring the World”, yang dikemas dengan empat sub-tema, yakni,
stronger new renewable energy commitments, robust climate action on land based
sector, inspiring finance and technology
innovations, dan solid collaborative climate action of people’s prosperity.
Jamaluddin Abu Local Champion
Kampung Berseri Astra (KBA) Kanreapia, Kampung Iklim, hadir di Paviliun
Indonesia di Dubai Uni Emirat Arab sebagai salah satu Narasumber untuk
memaparkan kegiatan – kegiatan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang
di terapkan di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi
Selatan.
” Kegiatan – kegiatan tersebut,
seperti menjaga mata air, sekolah alam dengan membersihkan sungai, menyiapakan
lahan penghijauan, memanen air hujan dengan mendirikan embung pertanian,
menerapkan pertanian organik, pertanian terpadu hingga sedekah sayur di Tengah
covid 19,” ungkap Jamaluddin Abu.
“Aksi ini mampu membawa para
petani tetap produktif di musim kemarau setiap tahun, itu menandakan para
petani kita masih bisa menanam dan panen walaupun musim kemarau,” paparnya.
Kemudian, Jamaluddin Abu juga
mengungkapkan, bahwa, apa yang di lakukannya selama ini, berkat dukungan dari
masyarakat, dan pemuda Desa Kanreapia Tombolo Pao, dan Tinggimoncong, dengan
berkolaborasi banyak pihak, seperti Satbrimob Polda Sulawesi Selatan, PPIU Yess
Sulsel, Dinas Pertanian Kabupaten Gowa, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa,
hingga menjadi Kampung Binaan PT Astra International TBK, yang diberi nama
Kampung Berseri Astra.
Selain itu, Jamaluddin Abu juga
mengatakan bahwa, dikampung halamannya, di Desa Kanreapia, Kecamatan
Tombolopao, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, memiliki potensi yang sangat besar
di sektor pertanian, dimana potensi tersebut, dimanfaatkan, yang sebesar-besarnya
untuk kesejahteraan masyarakat secara luas.
” Bersama Masyarakat Kanreapia
dan pemuda Kanreapia Tombolo Pao dan Tinggimoncong, saya pribadi menyadari,
bahwa pentingnya menjaga alam atau lingkungan tempat tinggal kita. Aksi yang
kita lakukan, mulai dari gerakan literasi rumah baca untuk kalangan petani,”
kata Jamaluddin Abu.
” Seiring berjalannya waktu,
akhirnya pihak Astra memberikan berbagai dukungan dan pendampingan, sehingga
berkat dukungan itu di tahun 2020 Desa Kanreapia mendapatkan penghargaan
sebagai Kampung Iklim Lestari, yang merupakan penghargaan tertinggi pada bidang
proklim oleh KLHK RI,” sambungnya.
Lanjut, Jamaluddin Abu merasa
sangat bangga, mendapatkan kesempatan yang luar biasa untuk memaparkan aksi
iklim di desanya pada Cop 28 di Dubai Uni Emirat Arab.
” Alhamdulillah aksi – aksi iklim
di desa saya, bisa saya sampaikan pada forum International, ini menandakan bahwa aksi iklim dari Tingkat
tapak berperan penting dalam menjaga alam atau lingkungan kita,” papar Jamal
sapaan akrab Jamaluddin Abu.
“Memang masyarakat di Desa
Kanreapia, ditanah kelahiran saya, sejak dulu menjaga budaya gotong royong,
dimana budaya gotong royong oleh masyarakat kami sangat tinggi,”ungkap
Jamaluddin Abu.
” Dimasa kepemimpinan seorang
Kepala Lingkungan bernama Daeng Solle (dulu disebut lingkungan sekarang sudah
ditingkatkan jadi Desa), budaya gotong royong ini diberi nama AKKAMMISI, yakni
setiap hari Kamis, seminggu sekali warga melakukan kerja bakti, ini menjadi
ciri khas kita di Desa Kanreapia,” sambungnya.
” Secara pribadi, saya
berpendapat bahwa budaya gotong royong, atau AKKAMISI ini sangat perlu di jaga
dan di kembangkan,” pungkasnya.
0 Komentar